Selasa, 01 Desember 2020




Mari Belajar Dan Bermuhasabah Diri Dengan Sejarah Dari Negara Nauru

Tahukah kalian sejarah negara terkaya di dunia? Pasti banyak dari kalian yang beranggapan bahwa itu negara Amerika Serikat, bukan??? 

Namun bukan itu yang dimaksud disisni, melainakan negara Nauru. Ada yang pernah tahu Negara Nauru?? Loh, bukannya Negara Nauru adalah negara termiskin di dunia??? 

 

Jadi begini kawan, Negara Nauru memanglah termasuk negara termiskin di dunia pada saat ini. Akan tetapi, Negara Nauru pernah menjadi negara terkaya di dunia sebelumnya. Mari kita simak saja penjelasan berikut ini.

Pada 1975, Nauru memperoleh pendapatan setara dengan 2,5 miliar dolar AS, sehingga negara ini memiliki penghasilan perkapita tertinggi di dunia. Pendapatan besar di negara ini membuat pemerintah tidak memberlakukan pajak. Negara juga menyediakan layanan penting gratis, termasuk perawatan kesehatan, perawatan gigi, transportasi bus, dan pendidikan.Jika pengobatan medis yang dibutuhkan warga Nauru tidak tersedia di pulau itu, pemerintah akan mendanai warga negaranya untuk terbang dan berobat ke Australia. Selain itu, Naurans (warga Nauru) yang memenuhi syarat bisa sekolah ke universitas di Australia secara gratis, dan mendapat uang saku kurang dari 5 dolar AS per bulan.

 Woowww sangat fantastis bukan??? Siapa yang tidak Ingin jadi warga Negara Nauru sajaaa 😍😍😍😍😍😍

 

Awal jatuhnya Negara Nauru adalah sejak adanya dampak eksploitasi fosfat besar-besaran yang tidak hanya merusak alam saja, tapi membuat bangsa itu semakin terpuruk. Pasalnya banyak kekeringan melanda, 80% pulau Nauru sudah mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan Nauru menjadi tempat tidak layak huni. Nauru digambarkan sebagai “tanah tandus batu bergerigi,” yang penuh kanal batu, batuan karang, dan menara batu kapur. Akibatnya, penduduk Nauru hanya bisa menghuni tepi luar pulau. 

Pemerintah mencoba untuk mencari sember pendapatan baru dengan berbagai cara, tetapi akhirnya bangkrut. Salah satu cara pemerintah Nauru yang menghasilkan uang adalah dengan menawarkan negara lain kesempatan untuk mendirikan bank di pulau itu. Nauru mengkhususkan diri dalam shell bank, yang berarti mereka hanya ada di atas kertas. Shell bank di Nauru bebas dari persyaratan standar untuk mencatat transaksi besar yang membuatnya ideal untuk pencucian uang. Pada tahun 2000, Nauru memiliki setidaknya 400 shell bank yang terdaftar di pulau itu. Tetapi karena shell bank hanya ada di atas kertas, sistem perbankan Nauru hanya terdiri dari banyak computer. 

Selain itu, hukum perbankan yang longgar di Nauru membuatnya menarik bagi mafia Rusia. Pada tahun 1998, mereka mendirikan shell bank dan mencuci lebih dari $70 miliar melalui Nauru. Operasi pencucian uang ini dianggap bertanggung jawab atas kelumpuhan ekonomi Rusia. Pada tahun 2000, setengah dari 400 shell bank di Nauru dimiliki oleh klien Rusia. Karena negara tidak menyimpan catatan transaksi shell bank, Nauru tidak menghasilkan uang berdasarkan jumlah dana yang melewati bank. Sebaliknya, Nauru hanya mengumpulkan biaya awal sebesar $20.000 dan biaya perpanjangan tahunan sebesar $1.000. 

Kenapa Negara Nauru semakin terpuruk??? Alasannya adalah sejak awal ada pada kebijakan pemerintah yang berusaha mengekploitasi SDA fosfat Nauru secara berlebihan tanpa memikirkan dampak terhadap lingkungan kedepannya. Lalu, pemerintah tidak menerapkan sistem perbankan yang syari’ah sejak awal yang berakibat pada kebangkrutan Negara Nauru saat ini. Adanya pencucian uang dan hukum perbankan yang lemah tanpa pengelolaan secara baik adalah kesalahan fatal bagi pemerintah Nauru. Secara tidak sadar Nauru sudah mengumpankan dirinya kepada perusahaan-perusahaan negara dunia untuk dimanfaatkan ditipu, dan dirampok SDA dan harta nya secara besar-besaran. 

 

Lalu Bagaimana Seharusnya Yang Dilakukan Nauru Sejak Awal??? 

Dengan melihat SDA Fosfat yang melimpah sudah seharusnya Pemerintah Nauru dapat mengelolanya sendiri dengan baik, boleh saja bekerjasama dengan Negara lain dalam pengelolaan fosfat. Akan tetapi harus diperhatikan dan diawasi kinerjanya agar sesuai prosedur kontrak dan tidak berakibat pada kerusakan lingkungan nantinya. Banyaknya SDA fosfat seharusnya tidak membuat pemerintah puas diri dan hanya mengandalakan pendapatan negara dari fosfat saja, ada baiknya pemerintah mulai berinfestasi kepada bank luar negeri yang memang sudah terpercaya dan memperhatikan hukum perbankan yang syari’ah agar terhindar dari pencucian uang, penipuan yang semua unsur itu akibat dari adanya riba’.

 

Lalu Apa Saran Nauru Untuk Saat Ini??? 

Untuk saat ini alangkah baiknya Negara Nauru mulai mengatur perekonomiannya, bisa dengan memperjual belikan barang elektronik, ataupun barang komoditi pasar lainnya yang dibutuhkan dunia saat ini. Jika memang modal tidak dimiliki, sebaiknya meminjam modal dari negara-negara yang mempunyai prinsip ekonomi syari’ah seperti Arab Saudi agar tidak terbebani dengan hutang yang menumpuk dan bunga yang berlebihan.